Rabu, 27 November 2013

WUDD (RASA SAYANG ATAU BELAS KASIH)

Oleh Imal Uddin Al Farisi

Bismillah.

Semoga tulisan yg saya kutip ini bisa bermanfaat buat teman-teman semua terlebih bagi mereka yang benar-benar sayang pada pasangannya.

Wudd adalah cinta murni yang pling lembut & halus. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur'an: Dan diantara tanda2 kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untuk kalian pasangan2 dari jenis kalian sendiri agar kalian cenderung dan merasa tenteram kepadanya, & dijadikan-Nya diantara kalian rasa kasih & sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir {Qs. Ar-Rum:21}.

Menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, wudd merupakan bagian dari cinta yang bermakna "belas kasih" dalam hubungan dengan rahmat. Al-Jauhari berkata:"jika dikatakan wadidtu rajul, maka ini berarti:'Aku menyayanginya' jika dikatakan: Awadduhu, maka ini berarti:'aku menyayanginya.'"

Al-wadud adalah salah satu sifat Allah, yang berasal dari kata mawaddah, yg bermakna penyayang atau pengasih. 

Hal ini sesuai dengan firman Allah: Dialah yg maha pengampun(al-ghafur) lg maha penyayang(al-wadud) {Qs. Al-Buruj:14}. Bentuk wadud juga disertakan kepada bentuk rahim (yg maha pengasih) dlm firman Allah: Dan mohonlah ampun kepada Tuhan kalian. Kemudian bertobat kalian kepadaNya. Sungguh, Tuhanku Maha Penyayang (rahim) lagi maha pengasih (wadud) {Qs. Hud:90}. 
Artinya, Allah mencintai hamba-hambaNya yang bertobat. Setelah Dia mengampuni hambaNya, Diapun mencitntainya. Hal ini sesuai dengan firman Allah: Sungguh, Allah mencintai orng-orang yang bertobat & mencintai orng2 yg menyucikan diri {Qs. Al-Baqarah:222}. Artinya, orang yang bertobat adalah kekasih Allah.

Jadi, menurut 2 ayat diatas, dapat dikatakan bahwa kasih sayang (wudd) lebih murni & lebih lembut dari cinta (hubb). Sebab, wudd atu rasa sayang hanya diberikan kepada orangorag yang bertobat, sementara hubb ataeu cinta dinisbatkan kepada tindakan yang lebih umum.

Alhamdulilah semoga bermanfaat, diambil dari buku "FIQIH CINTA"
 editor: Heryanti

4 komentar:

Berkomentarlah dengan bijak